Beberapa
bulan yang telah lewat, saya mendapat jadwal mengajar di salah satu Universitas
Kristen tertua di Indonesia yang letaknya di bilangan Jakarta Timur. Saya
diminta oleh Koordinator mata kuliah Etika Kristen dan Ketua Program Studi
untuk mengajar mata kuliah Etika Kristen di mahasiswa semester 1. Para
mahasiswa itu dibagi dalam kelas, saya mendapat kelas G. Kelas yang didalamnya
ada mahasiswa perbankan dan hubungan internasionla. Setelah itu, beberapa hari
kemudian, saya dihubungi seorang mahasiswa dan meminta izin untuk masukan nama
saya di wa group kuliah Kelas G. Saya kemudian mengizinkannya. Lalu berselang
beberapa waktu, saya ditelp untuk mengajar di Fakultas Hukum. Sayapun
menyanggupkan untuk mengajar di kelas Hukum untuk mata kuliah Etika Kristen.
Sebelum
kuliah tiba, saya bertanya kepada salah satu mahasiswa (admin wa group kelas
Etika Kristen) tentang aplikasi kuliah online yang mereka pakai. Mahasiswa
tersebut menjawab mereka menggunakan zoom. Ketika mendengar demikian sayapun
mengiayakan dan berusaha download aplikasi zoom di hp untuk selanjutnya dipakai
mengajar mahasiswa. Ternyata Hp saya memenorinya sudah penuh. Saya mencoba
menghapus beberapa menu namun tetap tidak dapat download aplikasi zoom karena
memori tidak memungkinkan.
Saya
kemudian download di laptop dan berhasil. Hanya kendalanya yakni laptop
keluaran tahun 2007 dan tidak punya mata (tidak ada camera) pada laptop
tersebut. Saya kemudian bertanya kepada teman-teman di kantor. Ada yang
menyatakan tidak bisa. Saya kemudian menelepon kepada teman yang biasanya
menjadi langganan saya untuk service laptop. Teman itu katakan bisa. Sayapun
respon dengan penuh semangat dan pergi ke tempat teman untuk instal camera web
di laptop. Camera web yang saya pakai sesuai rekomendasi teman seharga Rp 260.000.00
(harga second).
Setelah
itu saya pulang ke rumah dan keesokan harinya saya mulai menggunakan laptop
saya yang sudah berusuia 12 tahun,10 bulan. Anda bayangkan saja laptop yang
sudah berusia demikian. Pasti sangat hati-hati memnggunakan laptop demikian
karena badan laptop rentan terhadap kerusakan. Oleh karena itu saya sangat berhati-hati
menggunakannya. Sebenarnya ingin membeli laptop yang baru yang ada cameranya.
Namun faktor histori dari laptop ini yang mengantar saya sukses menyelesaikan
program Doktor Teologi (menggunakan laptop bekerja dapat duit) dan membayar
uang kuliah dan beberapa kebutuhan saya dalam hal mengajar dan juga biaya
kuliah anak maka saya belum mengganti laptop ini. Sebagai cadangan, saya
membeli Samsung Tab A dan beberapa fasilitas mengajar online seperti camera
web, headset dan tempat dudukan tablet seperti nampak dalam gambar berikut.
Foto di atas menunjukkan beberapa alat yang saya pakai sebagi media pembelajaran online. Media yang saya maksudkan yaitu melalui alat-alat tersebut saya menyampaikan pesan (materi ajar) kepada para mahasiswa secara online. Saya mengajar online dari kantor dan bahkan juga dari rumah dengan menggunakan alat tersebut di atas. Ada headp set game, yaitu alat yang dipakai untuk bermain game sambil berbicara. Saya membeli alat itu dengan harga Rp 140.000,00. Kemudian ada webcam yang letaknya di tengah didepan Tablet, lalu disamping Table ada tempat dudukan handphone dan Tablet. Bila dipasang Tablet pada alat dudukan di atas maka tampilannya sbb:
Berdasarkan apa yang saya tulis di atas, alat-alat penopang teknologi pembelajaran (belajar-mengajar) pada masa pandemi Corona-19 yakni:
1. Webcame. Bila punya laptop dan tidak punya camera maka kendala tersebut di atasi dengan cara beli webcame dan pasang di laptop. Ada yang langsung terinstal sendiri, kita tinggal ikut instruksi dan klik sampai finish.
2. Headset. Bila tidak jelas suara kita ketika menggunakan laptop untuk mengajar maka kita dapat menggunakan head set. Saya menggunakan head set gamer. Artinya head set yang dirancang untuk permainan game, kita dapat membeli dan menggunakannya. Tentu colok ke bagian headset (lubang) yang ada di laptop. Setelah itu kita dapat mengajar secara baik karena suara terdengar jelas kepada peserta yang menjadi peserta kuliah atau yang mengikuti mata kuliah yang kita ajarkan.
3. Tempat dudukan Tablet. Alat ini dijual di toko-tokok komputer atau tempat menjual asesori laptop dan handphone dll. Saya membeli tempat dudukan tab atau Tablet PGC Jakarta Timur
4. Tablet. Anda dapat membeli tablet dari mereka apa saja. Yang penting dapat dipakai untuk kuliah online dll.
Saya
senang karena saya memiliki alat-alat di atas memlalui sebuah pergumulan
panjang. Sebenarnya gampang untuk membelinya karena harganya tidak terlampau
mahal. Misalnya salah satu alat teknologi pembelajaran online seperti Samsung Tab A seharga Rp 2.500.000,00 dan
headset seharrga Rp 140.000,00 serta alat untuk dudukan tablet seharga Rp
40.000,00
Dengan
alat-alat yang telah disebutkan di atas, kini saya dapat menggunakannya dalam mengajar secara online
melalui aplikasi video conference seperti Google meet, Duo, Zoom dan Ms-Team
dari mikrosoft. Aplikasi ini sudah tersedia dalam Samsung Tab A.. Saya tinggal
download dan menggunakannya untuk keperluan pembelajaran online.
Bila
Anda ingin memiliki alat-alat teknologi untuk mengajar online maka Anda dapat
mencobanya sesuai kemampuan keuangan Anda. Ada yang bisa langsung membeli, ada
pula yang harus menunggu beberapa waktu. Namun kerinduan yang baik pasti ada
waktunya untuk dapat diwujudkan. Perwujudan itu dapat terjadi secara mujizat dan alamiah yaitu dengan menyisihkan pendapatan dan bila telah mencukupi maka dapat dipakai untuk membeli alat yang dimaksud. Memang benar bahwa pengeluaran besar dari seorang guru/dosen kadang tidak sebanding yang diperoleh dari honor mengajar. Namun kita tidak boleh menyerah, kita punya kemampuan yang Tuhan karuniakan dalam diri kita. Misalnya kita punya hobi tanam, kembangkan menjadi hobiyang menghasilkan uang. Bagi yang menulis, tulislah apa yang anda hendak bagikan untuk menjadi berguna dengan cara memanfaatkan blog, bila blog sudah berkualitas maka Anda akan terima penghasilan seperti bermitra dengan Advertising dll. Ini buka sekadar teori tetapi saya telah mengalaminya, bahkan lebih tragis lagi yaitu ditirunkan dari mobil sebelum sampai pada terminal. Bagi saya, itu sebuah proses yang menyakitkan tetapi ada manfaat dalam sisi tekne dan logia saya. Secara tekne saya diuji, untuk entrepreneur demikian juga secara logi saya diuji untuk entrepreneur. Ujungnya tercapai alat-alat penopang Teknologi Pembelajaran Online,
Selamat memanfaatkan alat-alat penopang Teknologi Pembelajaran Online
Semoga
bermanfaat
Salam
Yonas Muanley